Aku bukan
seorang akuntan bernama Todd Peterson di film That’s my boy yang pandai berhitung atau cicit dari al-Khawarizmi seorang matematikawan yang masyur
namanya dikalangan tokoh penemuan ilmu pengetahuan dunia.
Aku tak bermaksud membuatmu bingung dengan
semua ini, sama hal nya waktu aku belajar fungsi persamaan garis lurus saat SMA dan
tidak tahu faedah konkretnya untuk hidupku. “Sungguh aku menghabiskan waktu
dengan sangat sia-sia”, kata masa mudaku. Angka 9,75 nilai matematika ku di
ijazah SMA itu murni hasil kerja kerasku saat Ujian Nasional, sayangnya lewat
jalur yang curang, nyontek. Kebanggan yang tak membanggakan. Tak ada satupun
yang bertanya jika aku tak memberitahunya. Bahkan ayahmu juga tak menanyakan
nilai tersebut saat pertama kali kau perkenalkan kepadaku.
Tapi, ada
hal yang ingin sedikit kuberi tahu kepadamu…
Kita adalah
dua bilangan bulat negatif (-) yang jika dikalikan hasilnya akan menjadi
positif (+). Karena kamu bukannlah Maha Sempurna, selalu ada kekurangan.
Demikianpun aku. Adalah kamu yang membuat hidupku sempurna, sesempurna empat
bila dibagi (/) dua. Dua kepribadian, dua sifat, dua kepentingan.
Jangan ada
kuadrat diantara kita, dengan simbol congkaknya tega
mengurung angka empat memaksa mengurainya menjadi dua. Tetaplah menjadi angka
dua, karena angka dua satu-satunya bilangan genap yang termasuk bilangan prima.
Kamu tahu hasil
dari cos 90, sin 45 atau tan 270? Aku mungkin lupa kalau tak melihat catatan kecil. Karena
cinta tak seribet itu, pun halnya dengan simbol persen (%) yang tak pernah ada
diskon tentang rasa saling memberi. Karena tulus bukan hal yang mesti diobral.
Oh iya pernah
tahu pernyataan (8+3)-(4x6)? Mungkin tanpa tanda buka tutup kurung hasilnya
tidak akan sama. Itulah pentingnya prioritas. Mengutamakan yang satu dari yang
lainnya. Seperti halnya aku yang lebih dulu menjemputmu diperaduan setiap akhir
pekan daripada asik bermain dengan teman-temanku.
Terakhir, jangan
kamu coba-coba ukur luas hatiku, karena hatiku adalah lingkaran. Tak akan bisa
kamu ukur tanpa adanya phi (π) 3,14. Sebenarnya itu hasil pembulatan dari
3,14285714~ (tak terhitung).
Seperti itulah kesetiaanku jika kamu mencoba menghitung luas hatiku.

ini surat cinta ahli matematika nih, hati-hati ntar ceweknya malah sibuk ngejawab rumusnya hehehe
BalasHapus