Sebentar deh, Siapa
kamu masuk dihidupku?
Setiap kali ku
ingat dirimu, ahh rasanya mau langsung tidur agar bisa bertemu kamu. Karena
cuma dengan tertidur aku merasa dekat denganmu. Ahh sial, ibuku segera
membangunkanku dipagi itu, padahal aku belum selesai melukis wajahmu.
Sulit memang,
kita sudah sepakat pada area pertemanan. Yap ‘friendzone’..
Zona dimana salah
satu diantara kita ada yang tak ikhlas sebenarnya tapi mencoba ikhlas agar
orang yang disayanginya tidak pergi meninggalkan nya. Atau sebenarnya takut
mengungkapkan rasa sayangnya. Dan kampretnya aku adalah orang yang mencoba
untuk ikhlas..
Aku bukan seorang
pemabuk sebenarnya, tapi rela dimabukkan olehmu. Oleh senyum lepas yang tak
pernah kulupakan. Semacam candu yang tak berkesudahan, mengalir pelan seirama
dengan ingatanku tentangmu. Apa yang bisa kuperbuat? Melupakan senyum itu? ahh
saya tak pernah berfikir sejauh itu. Yang saya ingin hanya menyimpannya dalam
lemari kecil dalam hati, melihatnya sesekali dan selalu membersihkan debu yang
menghinggap. Kamu tak usah repot repot mengumbar senyuman, saya sudah menyimpannya
diam-diam kok, maafkan diriku yang diam-diam mencuri lengkung senyummu.
Aku sebenarnya
ingin sekali mengetuk pintu hatimu. Tetapi sepertinya kau sedang sibuk dengan
pekerjaanmu mencintainya. Aku hanya ingin duduk di teras hatimu, ingin sekali
masuk tapi takut tak kau izinkan.
Yaa, itulah..
Aku sudah
terlebih dahulu suka denganmu jauh sebelum kamu pacaran-putus-balikan-putus-jadian
dengan orang lain-putus-balikan-putus-jadian lagi dengan orang lain.
Selamat tidur,
semoga aku melihat senyummu malam ini untuk yang ke-tak terhingga kalinya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar