Sama dengan mengarungin luas hatimu.
Dan aku tak bisa berenang.
Ikan hiu disekeliling.
Menanti tubuh biru.
Ngambang dan kembung.
Kubutuh nafas buatan.
Dari sombong bibirmu.
Yang terus saja menyindirnya.
Semacam kode tak terbalas.
Kasihan duhai sayang.
Seperti kau silet kulit ari ku.
Lalu kau tetesi garam lautan.
Pedih duhai sayang.
Ada yang lebih pedih dari ini?
Ada?
Oh kau tak menjawab.
Baiklah aku yang menjawab.
Tapi kau jangan terkejut.
Aku bukan petasan.
Aku suka kamu, kamu cinta dia.
Dor! Lalu ku meledak.
Menjadi petasan.
Dihidupmu.
Metro, 22 Maret 2013 01.45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar