Sungguh aku sangat benci pagi.
Harus berapa kali ku mencubit pipiku.
Kenyataan bahwa kau tak ada.
Cuma mimpi?
Iya tepat, seratus buat kamu.
Pil pahit buat aku.
Tidur lagi untuk menemuimu masih malam nanti.
Pekerjaan yang selalu ku kerjakan dan tak pernah ku selesaikan.
Sengaja.
Itu lah mengapa aku sangat menantikan malam.
Hanya untuk lebih intim denganmu.
Walau semua nya hanya mimpi.
Mimpi indah yang sebenarnya mimpi buruk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar