Malam pukul 22 dan aku mengantuk.
Seperti biasa, hendak menyapamu.
Kau sudah siap dikasurku?
Kalau begitu aku harus tergesa-gesa.
Menemui kehampaan, menjamah ketiadaan.
Menelanjangi fikiran, mencumbui kesunyian.
Semoga aku tak telat sampai dirumah dan kau belum pergi.
Menjadi bunga tidurku.
Karena itu yang membuatku bergegas pulang.
Lalu tertidur, pulas.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar