Sumber gambar: medabind.blogspot.com
Wahhh, sebenernya
sih lagi muales banget mau nulis.. tapi barusan ada temen yang gak sengaja
curcol tentang pilihan.. semangat membara lagi deh buat nulis.. (9^▽^)9 \(´▽`)/ hahhahhaa..
Amunisi sudah
lengkap, laptop butut, teh, rokok, dan playlist lagu ngalem wuhehhee. Langsung
ajalah keburu lupa mau nulis apa..
Saya ajak kalian
mengikuti ingatan saya beberapa tahun yang lalu, saat dulu saya masih umur 5
tahun. Ibuku bertanya, “kalo besar mau jadi apa..?” Setiap kali diberikan pertanyaan
tersebut pasti jawaban saya tidak akan sama dengan yang kemarin.. jadi polisi,
dokter, profesor, insinyur, astronot dan lain lain.
Yaa kita
berbicara pilihan, waktu umur segitu saya miliki banyak pilihan untuk
menentukan masa depan saya. Dan segala kemungkinan masih terbuka lebar, lebar
sekali. Bahkan seingatku, ibuku memberikan kebebasan kepadaku untuk
menyekolahkanku di TK yang aku suka, alasannya begitu simple saat itu,
seragamnya bagus.. hehehhe
Dalam hal apapun,
saya bebas menentukan pilihan, pakaian, mainan, menu makan, bahkan tempat saya
les. Ibu jarang ikut campur. Mungkin hanya saran saran sedikit dan itu bukan
suatu masalah besar bagi saya..
Beranjak remaja,
tepatnya SMA masa dimana anak kecil mulai bisa berfikir mana yang baik mana yang
buruk. Segala pilihan bisa dicoba, maklum masa remaja masa coba coba
hehhehehe... coba pacaran, coba ngerokok, coba bolos, dll. hihihihi
Lagi lagi pilihan
masih terbuka lebar bagi saya untuk menentukan masuk ipa/ips, menentukan uang
jajan harian/mingguan, merencanakan lanjut study di perguruan tinggi dll. Semua
saya anggap waktu itu pilihan masih berpihak kepada saya, tapi mulai berkurang sedikit.
Saya akui, masa
SMA adalah masa dimana saya sedang berjaya di dunia asmara. Bukan sombong,
setiap wanita yang saya dekati 99% pasti diterima. Setiap kali putus, saya
tidak terlalu galau karena saya beranggapan masih banyak yang lain. Memang masa
itu, gadis SMA mudah tertarik dengan cowok yang dimatanya berbeda dengan yg
lain. Dan saya salah satunya.
Lulus SMA,
pilihan mulai berkurang, hingga tersisa dua. Yaitu, kuliah atau kerja. Dan
segala persoalan mulai timbul didalamnya. Belum lagi soal asmara yang sedikit
sulit mencari pacar ketimbang waktu SMA. Wanita yang sudah kuliah atau kerja
umumnya mencari pacar yang sudah mapan. Dan itu belum kumiliki semuanya. Jangan
kan soal memilih, dipilihpun belum tentu. hiks Ε(.⌣__⌣.)з
Waktu terus
berlanjut, saya sudah banyak menikmati hidup ini. Dan sekarang? Pilihan mulai
berkurang.. mulai bingung mau ngapain.. apa yang mau dikerjain.. ahhhhh wanita
pun tak ada.. ohh noo!!
(O_o)*!! Read more at: http://operatorku.blogspot.com/2012/07/autotext-blackberry-lengkap-gokil-dan.html Copyright by operatorku.blogspot.com Terima kasih sudah menyebarluaskan aritkel ini
(O_o)*!! Read more at: http://operatorku.blogspot.com/2012/07/autotext-blackberry-lengkap-gokil-dan.html Copyright by operatorku.blogspot.com Terima kasih sudah menyebarluaskan aritkel ini
(O_o)*!! Read more at: http://operatorku.blogspot.com/2012/07/autotext-blackberry-lengkap-gokil-dan.html Copyright by operatorku.blogspot.com Terima kasih sudah menyebarluaskan aritkel ini
(O_o)*!! Read more at: http://operatorku.blogspot.com/2012/07/autotext-blackberry-lengkap-gokil-dan.html Copyright by operatorku.blogspot.com Terima kasih sudah menyebarluaskan aritkel ini
(O_o)*!! Read more at: http://operatorku.blogspot.com/2012/07/autotext-blackberry-lengkap-gokil-dan.html Copyright by operatorku.blogspot.com Terima kasih sudah menyebarluaskan aritkel ini
Kata kata ini
pesan buat teman teman yang masih merasa pilihan itu masih banyak..
saya kutip
langsung dari teman saya, begini...
“Kamu belum pernah jadi saya yang sekarang ini,
saya sudah pernah jadi kamu. Bukannya merasa tua, tapi.. semakin tua umur
seseorang pilihan itu semakin terbatas, camkan itu anak muda. Jadi jangan sok
selektif lagi kayak jaman sepuluh tahun atau belasan tahun yang lalu. Apalagi
gak punya apa apa, pengangguran gak jelas hidupnya, apa yang mau dibanggain?
Minder yang ada. Hayoo mau jawab apa?”~ @dee79s
Sumber gambar: doubleidiots.blogspot.com

pilihan memang makin sedikit, tapi bukan berarti tidak ada pilihan, yah seenggaknya selalu ada pilihan antara A atau B kan? dan buat aku ada 2 pilihan itu jauuuuuuh lbh mudah daripada banyak pilihan.
BalasHapussebetulnya pilihan itu masih banyak, hanya saja butuh "kekuatan ekstra" untuk menjalani beberapa pilihan tertentu seiring dengan bertambahnya usia kita.
BalasHapus